Gerakan mahasiswa



Ingat bahwa satu-satunya cara menghilangkan gerakan mahasiswa yaitu  hanya dengan menghilangkan (KKN, Kebodohan, Penindasan, pembungkaman dan sistem, ideologi yang menindas dan tidak demokratis) kalau ini masih tetap saja diperlihatkan. Maka Kami mahasiswa akan berdiri di garda depan untuk melawan.

Nama: Alwi Alu

Gerekan mahasiswa merupakan aksi nyata yang dilakukan para mahasiswa dalam menyampaikan setiap gagasan dan argumen argumennya dalam merespon setiap realitas sosial baik realitas itu merupakan suatu bentuk penindasan terhadap hak asasi, atau sebuah kemajuan sains dan teknologi singkatnya baik realitas sosialya menampakan suatu kemunduran atau kemajuan. Maka dalam hal ini mahasiswa yang merupakan agen of change yang dimana sebagai pelopor perubahan harus turut andil dalam hal tersebut dan juga social control yaitu sebagai individu yang slalu aktif dan memberikan kontribusi di dalam kehidupan sosial (masyrakat) baik yang bersifat regional maupun nasional.
Dalam memandang realitas mhasiswa tidak berpatokn atas ideologi dan pemikiran tertentu (liberal, sosialis, komunis, maupun fasis). Tetapi berangkat dari tuntutan moral (moral force).[1] Ini dikarnakan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Pertama faktor subyektif yaitu mahasiswa sebagai golongan terdidik dan terpelajar yang memiliki banyak pengetahuan dan memiliki daya analisis ditutut untuk menjawab setiap permasalahan-permasalahan yang terjadi karna lebih memahaminya. Kedua faktor obyektif yaitu yang berasal dari lingkungan sekitar (kemiskinan, korupsi, kolusi dan nepotisme). Dari hal tersebut mahasiswa di tuntut untuk melakukan perubahan.
Dalam dasa warsa terakhir ini telah banyak kita saksikan baik secara langsung atau melalui buku-buku yang kita baca bahwasanya dalam setiap perubahan-perubahan mahasiswa selalu turut berpartisipasi dan membantu dalam melakukan perubahan-perubahan tersebut. Bisa kita lihat pada tahun 1965 yang dikenal sebagai peristiwa G30s. Peristiwa tersebut tidak terlepas dari peran mahasiswa yang kini di sebut angkatan 66. Dalm peristiwa tersebut Setelah PKI pusat dihancurkan oleh suharto, peran oraganisasi-oraganisasi mahasiswapun sangat penting dalam menumpas PKI sampai keakar-akarnya diantaranya HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Pada 4 Oktober 1965, HMI dan PII, GP Anshor, PMKRI membentuk Kesatuan Aksi Pengganyangan Kontra Revolusi Gestapu”, HMI terlibat aktif dalam memformulasikan Tritura, Dari HMI yaitu Mar’ie Muhammad. Tritula :
1.      Bubarkan PKI dan antek-anteknya, tuntutan dalam bidang ideologi dan politik, untuk menyelamatkan bangsa dari idelogi komunisme.
2.      Turunkan harga, tuntutan dalam bidang ekonomi, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, yang sudah lama menderita karena kehancuran ekonomi akibat korupsi, salah urus, penyalahgunaan kuasa.
3.      Bersihkan Kabinet dari Menteri-menteri yang diduga terlibat dengan Komunisme dan berbagai penyelewengan lainnya
Dalam perjalanan selanjutnya kita bisa lihat lagi reformasi ditahun 1998. Ini bukan berarti hanya di tahun-tahun ini saja mehasiswa turut andil dan menyampaikan aspirasi dalam merespon realitas-realitas sosial yang terjadi. Masih banyak sekali partisipasi mahasiswa, baik setelah revolusi 45 maupun sebelum revolusi 45, misalnya pra revolusi 45 kita bisa lihat SP (serekat priyayi) yang didirikan oleh salah seorang mahasiwa jebolan stovia, juga organisasi yang hari kelahirannya di jadikan hari kebangkitan nasional yaitu (Budi Utomo) dan masih banyak lagi organanisasi-organisasi yang di bentuk mahasiswa dengan tujuan melawan penjajahan. Kemudian pasca revolusi 45 organanisasi mahasiswa pertama yang didirikan yaitu HMI tanggal 5 ferbuari 1947[2] dengan tujuannya (Terbinanya insan akademis pencipta pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridahi allah swt) kemudia di ikuti PMKRI dan organ-ogan lainnya. Dan hal ini berlanjut hingga reformasi 1998.
Kemudian dengan begitu banyak kontribusi mahasiswa yang di perlihatkan generasi atau angkatan sebelumnya dengan bentuk perlawanan terhadap penjajah maupun terhadap status quo (kemapanan) yang canderung menindas.
Lalu bagaimana dengan sekarang, bagaimana dengan angkatan sekarang, bagaimana dengangenerasi sekarang. Apakah akan duduk manis menonton sinetron di layar tv atau vilm drma romantis ala koare ataukah akan melanjutkan luka sejarah ini, melanjutkan garis takdir yang telah di tulikan pada kami para mahasiswa ini. Banyak pertanyaan yang muncul dari kalangan mahasiswa itu sendiri yaitu yang paling sering ditanyakan ketika ada diskusi mengenai gerakan mahasiswa. Bagaimana dengan generasi sekarang? Bagaimana bentuk kontribusi kita bagi bangsa ini? Dan kepada siapa kita harus melawan? Kenapa dalam melakukan gerakan, mahasiswa selalu anarkis? Bagaimana keberlanjutan gerakan kita setelah kita lulus dari bangku perkuliaan apakah kita akan menjadi seperti senior-senior kita yang menindas setelah menduduki jabatan jabatan penting negara?
Pertanyaan-pertenyaan tersebut yang sering kali menimbulkan rasa pesimis yang  berlebihan hingga menimbulkan rasa apatis sehingga menimbulkan stetmen stetmen yang menurut saya sebuah lawakan yang lucu yaitu “ngapain demo buat macet aja”
Dalam hal ini Ada beberapa hal yang harus kita pahami dalam gerakan mahasiswa yaitu pertama peran dan fungsi mahasiswa, sebagaimana sudah sangat jelas dan banyak di ketahui oleh para mahasiswa karna sering di ucapkan waktu ospek dan ketika dalam menyampaikan aspirasi Dan di perkuat dengan sumpah mahasiswa yaitu secara substansial menyatakan keberpihakannya pada kaum mustdaafin. kedua konsep gerakan mahasiswa. Hal ini sangat penting dikarnakan setiap mahasiswa selalu memandang gerakan mahasiswa itu anarkis dan hanya demonstrasi yang tergambarkan dalam benak mereka. Padahal mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya bisa di salurkan dalam bermacam-macam hal misalnya (seni, diskusi, menulis dan sebagainya) walaupun penulis juga tidak mempungkiri bahwa aksi merupakan tindakan nyata mahasiswa dalam merespon realitas sosial. Ketiga keberpihakan. Hal ini merupakan faktor yang akan menentuka kemana arah gerakan mahasiswa tersebut sebagai mana dikatakan oleh W.S Rendra dalam puisinya (perkumpulan mahasiswa) dia berkata “maksud baik saudara kepada siapa, saudara berdiri di pihak yang mana, maksud baik saudara untuk siapa” keempat paradigma mahasiswa dalam melihat realitas sosial. Dalam hal ini mahasiswa tidak berpedoman pada pemikiran atau aliran tertentu tetapi atas tuntutan moral.
Dari uraian mengenai sejarah gerakan mahasiswa di atas telah banyak kita lihat peran peran mahasiswa dan kontribusinya sebagaimana yang dilakukan (HMI) bagi bangsa ini (Indonesia), bukan berarti bahwa kita sekarang telah selesai dan hanya menikmati hasil perjuangan angkatan terdahulu dalam melindungi dan menjaga bagsa ini Soekarno pernah berkata “perjuanganmu belum selesai dan perjuanganmu akan lebih sulit dari perjuanganku, karna kamu akan melawan bangsamu sendiri”.
Karna dalam setiap kehidupan sosial kita akan selalu berjumpa dan bertatap muka dengan berbagai ketimpangan-ketimpangan yang terjadi, baik oleh sistem, ideologi, individu atau seseorang yang dengan kekuasaan yang di milikinya digunakan untuk menindas orang lain. tinggal bagaimana kita sebagai mahasiswa yang secara peran dan fungsi sebagai agen of change dan yang telah jelas jelas telah menyatakkan keberpihakan dalam sumpah mahasiswa  untuk merespon hal-hal tersebut.
Dalam melakukan perlawanan terhadap status quo yang cenderung menindas, bisa kita lakukan dengan berbagai cara. Misalnya yang dilakukan pramudya anantatoer dengan melalui tulisan tulisanya atau iwan fals dengan melalui musik, dia mengkritik pemerintah atau wiji tukul yang melakukan perlawanan dengan puisi puisinya atau dengan aksi massa yang telah di lakukan angkatan-angkatan sebelumnya. Dalam hal ini banyak cara yang bisa kita gunakan, bisa dengan serius dan juga bisa dengan seni. sebagaimana kata pepatah bahwa “banyak jalan kerumah”.  Namun cara-cara tersebut bukan untuk sensasi belaka sebagaimana yang dilakukan oragan organ mahasiswa yang lain tetapi memiliki tujuan dan keberpihakan kepada kaum mustadaafin sebagaimana yang dilakukan HMI.
 (yakin usaha sampai_himpunan mahasiswa islam HMI)



[1] Gerakan moral merupakan bentuk perlawanan mahasiswa yang berlandaskan tuntutan moral belaka, dimana ketika terjadi sebuah ketimpangan atau penindasan (korupsi, palanggaran ham dll) maka mahasiswa akan hadir untuk melawan dan ketika tak ada sebuah permasalahan maka mereka akan kembali kekampus dan belajar seperti biasanya melakukan research dll (hariman siregar. Gerakan mahasiswa Pilar 5 demokrasi)
[2] Latar belakang munculnya HMI di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor keislaman dan keindonesiaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Urgensi Keterlibatan Masyarakat Adat dalam Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup Prespektif Ekopopulisme.

Mahasiswa Dan Politik Mahasiswa

CERITA hingga SENJA