BERORGANISASI DAN ORGANISASI HMI
Selamat
datang.! Kepada kawan-kawan Mahasiswa baru di UIN Malang, semoga dengan
diterimanya kalian menjadi mahasiswa UIN Malang, kalian dapat membagakan kedua
orang tua dan sanak saudara kalian, serta dapat memberikan kontribusi baik
untuk bangsa dan agama. Yakni; dengan mempertinggi derajat masyrakat indoneisia
dan mempertahankan kemerdekaan indonesia (kemerdekaan yang hakiki),
serta dapat Menegakkan dan mengembangkan
ajaran Islam. Amin.! Sebagaimana yang di-inginkan HMI.
Dalam hal ini, pasti, kawan-kawan ketika mengetahui, bahawa
kawan-kawan diterima oleh UIN Maulana Maliki Ibrahim Malang, rasa kebanggaan
dan penasaran turut hadir didalam fikiran teman-teman. Dikatakan kebanggaan
karena, perjuangan yang telah kawan-kawan lalui, dengan berbagai pengorbanan,
telah menemui hasilnya. Kemudian, dikatakan penasaran lantran muncul berbagai
asumsi (dugaan/rasa penasaran) yang ada didalam fikiran kawan kawan.
Diantara asumsi-asumsi tersebut, yang paling menonjol adalah,
terkait dengan “aktivitas kawan kawan di dunia perkuliahan nanti”.
Yakni, “akan seperti apa?. Apakah akan menjadi seorang insan akademis, insan
pengabdi, insan pencipta, atau insan yang bernafaskan islam dan insan yang
bertanggung jawab atas terwujudnya masyrakat adil makmur yang diridohi Allah
SWT. sehingga, memunculkan pemikiran-pemikiran untuk terlibat atau masuk di
salah satu organisasi.
Dalam hal ini, sebelum kawan kawan masuk ke salah satu
organisasi, saran saya kawan kawan berfikir terlebih dahulu, setidaknya otak
kawan kawan di fungsikan untuk hal ini. Sehingga nantinya waktu yang kawan
kawan alokasikan untuk mendaftar dan mengikuti diklat di organisasi yang kawan
kawan pilih, itu tidak sia-sia. Walaupun mungkin saja terdapat faktor lain yang
melatarbelakangi kawan-kawan untuk mengikuti organisasi. Tapi menurut saya
penting untuk kawan kawan melakukan perenungan dulu sebelum masuk ke salah satu
organisasi. Oleh karena itu, hal yang paling pertama kawan-kawan fikirkan
adalah “Apa Tujuan Kawan Kawan Ikut Organisasi?”
Yakni, Apakah karena kawan-kawan ingin menjadi seorang
Insan Akademis, atau Insan pencipta, Insan pengabdi, Insan yang bernafaskan
islam, atau Insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyrakat adil dan
makmur yang diridhoi Allah SWT atau ada hal lainnya.[1]
Hal inilah yang pertama-tama, perlu kawan-kawan selesaikan. Karena inilah yang
nantinya menjadi indikator paling pasti untuk mengukur bahwa pilihan kawan
kawan untuk berorganisasi ini, akan memberikan dampak baik kepada kawan kawan
atau tidak.
Oleh karena itu, pastinya kawan kawan harus mengecek
kembali organisasi yang kawan kawan ikuti, apakah akan memberikan dampak baik
ke kawan kawan atau tidak. Semisal akan membatu kawan kawan dalam hal
peningkatan kapasitas pengetahuan atau tidak.! Jika tidak maka kawan-kawan
sudah bisa mengetahui, untuk ikut atau tidak.
Dalam hal ini, HMI merupaka salah satu organisasi mahasiswa
islam yang dapat kawan-kawan ikuti, jika orientasi dari kawan-kawan mengikuti
organisasi adalah untuk menjadi insan
akademis, insan pencipta, insan pengabdi, insan yang bernafaskan islam dan yang
bertanggung jawab atas terwujudnya masyrakat adil dan makmur yang diridohi
Allah SWT atau yang biasa di sebut sebagai lima (5) kualitas insan cita.
Dalam
hal ini, pertama-tama, sekiranya saya perlu mendeskripsikan sedikit terkait lima
kualitas insan cita itu sendiri. Sehingga, bisa memberikan gambaran awal kepada
kawan-kawan untuk memahaminya. Jadi, lima kualitas insan Cita tersebut
merupakan mission atau tujuan dari organisasi HMI, yang di mana
indikator-indikatornya sebagai berikut:
Kualitas Insan Akademis
·
Berpendidikan tinggi,
berpengetahuan luas, berfikir rasional, obyektif, dan kritis.
·
Memiliki kemampuan
teoritis, mampu memformulasikan apa yang diketahui dan dirahasiakan. Dia selalu
berlaku dan menghadapi suasana sekelilingnya dengan kesadaran.
·
Sanggup berdiri sendiri
dengan lapangan ilmu pengetahuan sesuai dengan ilmu yang dipilihnya, baik
secara teoritis maupuan teknis dan sanggup bekerja secara ilmiah yaitu secara
bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip
perkembangan.
Kualitas Insan Pencipta; Insan Akademis, Pencipta
·
Sanggup melihat
kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih dari sekedar yang ada, dan bergairah
besar untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang lebih baik dan bersikap dengan
bertolak dari apa yang ada (yaitu Allah). Berjiwa penuh dengan gagasan-gagasan
kemajuan, selalu mencari perbaikan dan pembaharuan.
·
Bersifat independen dan
terbuka, tidak isolatif, insan yang menyadari dengan sikap demikian potensi,
kreatifnya dapat berkembang dan menemukan bentuk yang indah-indah.
·
Dengan ditopang
kemampuan akademisnya dia mampu melaksanakan kerja kemanusiaan yang disemangati
ajaran Islam.
Kualitas Insan Pengabdi; Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi
·
Ikhlas dan sanggup
berkarya demi kepentingan orang banyak atau untuk sesama umat.
·
Sadar membawa tugas
insan pengabdi bukanya hanya membuat dirinya baik, tetapi juga membuat kondisi
sekelilingnya menjadi baik.
·
Insan akademis,
pencipta dan pengabdi adalah yang pasrah cita-citanya yang ikhlas mengamalkan
ilmunya untuk kepentingan sesamanya.
Kualitas Insan yang bernafaskan Islam: Insan Akademis, Pencipta dan
Pengabdi yang bernafaskan Islam
·
Islam yang telah
menjiwai dan memberi pedoman pola pikir dan pola lakunya tanpa memakai merk
Islam. Islam akan menjadi pedoman dalam berkarya dan mencipta sejalan dengan
mission Islam. Dengan demikian Islam telah menafasi dan menjiwai karyanya.
·
Ajaran Islam telah berhasil
membentuk “unity of personality” dalam dirinya. Nafas Islam telah membentuk
pribadinya yang utuh tercegah dari split personality tidak pernah ada dilema
antara dirinya sebagai warga negara dan dirinya sebagai muslim insan ini telah
meng-integrasi-kan masalah suksesnya dalam pembangunan Nasional bangsa ke dalam
suksesnya perjuangan umat Islam Indonesia dan sebaliknya.
Kualitas insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur
yang diridhoi Allah SWT :
·
Insan akademis,
Pencipta dan Pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
·
Berwatak, sanggup
memikul akibat-akibat yang dari perbuatannya sadar bahwa menempuh jalan yang
benar diperlukan adanya keberanian moral.
·
Spontan dalam
menghadapi tugas, responsif dalam menghadapi persoalan-persoalan dan jauh dari
sikap apatis.
·
Rasa tanggung jawab
taqwa kepada Allah SWT, yang menggugah untuk mengambil peran aktif dalam suatu
bidang dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi Allah
SWT.
·
Korektif terhadap
setiap langkah yang berlawanan dengan usaha mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur.
Jadi, jika yang kawan-kawan
inginkan adalah berbagai hal diatas, maka HMI menjadi organisasi yang tepat
untuk kawan-kawan jadikan sebagai wadah untuk berproses. Selain itu, terdapat
hal hal lain yang akan kawan-kawan dapatkan di HMI, hal-hal lain ini adalah “dampak”
dari proses yang kawan-kawan jalani di HMI. Diakrenakan dampak, maka untuk
mengukur dampak ini adalah dari sebarapa besar tekanan yang diberikan.
Sederhananya, dampak ini diukur dari seberapa militan, dan seberapa totalitas
kawan-kawan berproses di HMI. Semakin totalitas dan semakin militan maka
semakin besar pula, dampak baik yang kawan-kawan terima.
Adapun dampak dampak
tersebut adalah sebagai berikut; pertama, perlu kawan-kawan ketahui
bahwa, HMI merupakan organisasi pertama yang didirikan pasca kemerdekaan
repoblik indonesia (1945). Yakni, pada tanggal 5 februari 1947. Yang hingga
kini telah mencapai 71 tahun. Hal ini pun (secara historis) telah membuktikan
bahwa, HMI merupakan organisasi yang berpengalaman dan memiliki daya saing
tinggi, sehingga kader/anggota HMI, dapat dipastikan memiliki jiwa dan mentalitas
yang kuat. Sehingga, membuat dia sanggup menghadapi berbagai dinamika yang
terjadi. Kedua, sebagai organisasi yang sudah lama berkecimpung dalam
aktivitas perkaderan. Kini, HMI memiliki lebih dari 200 Cabang, yang tersebar
di berbagai wilayah di indonesia. Hal ini pun memungkinkan kawan-kawan HMI
memiliki mobilitas yang tinggi.
Selain itu yang ketiga,
adalah jumlah alumni HMI yang begitu banyak yakni; 6 000.000, (enam juta)
lebih, dan telah, terdistribusi ke berbagai lini, atau sektor. Baik di
Pemerintahan, LSM, Universitas, Enterpreneur dll. Memungkinkan kawan kawan, HMI
akan terbantu pasca dari perguruan tinggi. Dalam hal ini, kader HMI memiliki
peluang besar dan kesempatan yang besar untuk membangun jejaring (networking),
dan hal inipun yang akan membantu kawan kawan HMI khsusnya dalam hal dunia
kerja dan hal hal lainnya yang membutuhkan relasi/jaringan.Yang Keempat adalah,
kultur HMI yang tek terlepas dari aktivitas diskusi (diskusi rutin),[2] sehingga
membuat kader kader HMI dilatih untuk berfikir kritis, dalam melihat atau
menganalisis fenomena sosial.
Kelima, yakni; terkait kepemimpinan (leadership). HMI, sebagai oraganisasi
yang memiliki spirit kebangsaan/keindonesiaan dan keislam, menjadikan HMI
sebagai organisasi yang tepat untuk melatih atau membentuk pemimpin-pemimpin
umat dan bangsa. Yang terakhir, yakni ke-enam, yang menurut saya paling
panting adalah. Sifat independen (merdeka) dari HMI. Jadi perlu diketahui bahwa
HMI merupakan organisasi mahasiswa yang tidak terikat atau terpolarisasi ke
ormas atau partai politik tertentu. Artinya, kawan kawan mahasiswa baru, baik
kalian merupakan bagian dari NU (nahdatul ulama), Muhamadiayah, persis, dll.
Kalian tetap bisa diterima oleh HMI, karena HMI mengajarkan kita untuk bersikap
toleran sesama umat beragama, maupun diantara aliran teologi di isalam sendiri.
Jadi, sebelum kawan
kawan, masuk organisasi fikirkan terlebih dahulu. Sehingga kawan kawan tidak
menyesal di belakang. Dan, jangan masuk HMI jika kawan kawan tidak suka untuk
berkembang. Tapi jika kawan kawan ingin berkembang maka masuk HMI adalah
pilihan yang tepat.
Salam intelektualitas,
Yakin Usaha Sampai (YAKUSA).!
[1] Mungkin
kawan kawan agak sedikit kebingungan dengan terminologi-terminologi tersebut,
yakni apa itu insan akademis, insan pencipta, insan pengabdi, insan yang bernafaskan
islam dan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyrakat adil dan makmur
yang diridohi Allah SWT. Kawan kawan bisa mampir ke stand HMI untuk menanyakan
itu. Insyaallah kawan-kawan HMI siap berdiskusi dengan Kawan-kawan hingga kawan
kawan paham. Sederhananya ke-lima insan tersebut adalah kualifikasi dari lima
kualitas insan cita, yang harus ada pada diri setiap mahasiswa islam.
[2] Bahkan
hingga muncul diktum bahwa; kander hMi ketika sendiri dia membaca, berdua
diskusi, ketiga dan seterusnya implementasi (aksi, menulis, penelitian, dll).
Komentar
Posting Komentar